TANGGAMUS,SN — Wakil Bupati Tanggamus Agus Suranto tinjau lokasi normalisasi sungai way Semuong Pekon Gunung Doh, Kecamatan Bandar Negeri Semuong Kabupaten Tanggamus.
Dikatakan Agus, dampak dari cuaca ekstrim yang melanda di beberapa daerah, khususnya di Kabupaten Tanggamus mengakibatkan debit air sungai way Semuong menjadi tinggi. Sebab itu juga mengakibatkan tanggul yang berbatasan dengan pemukiman warga nyaris habis tergerus derasnya air.
“Hari ini kita sempatkan untuk meninjau warga kita yang ada di sekitaran sungai way Semuong, kemaren pas hujan lebat airnya sempat naik dan menggerus pinggiran sungai yang berbatasan langsung dengan permukiman warga”, kata Agus Suranto.
Dilanjut Agus, normalisasi sungai way Semuong adalah bentuk nyata dari kepedulian Pemkab Tanggamus yang selalu ingin membuat setiap warganya merasa aman dari segala bencana termasuk banjir.
“Menanggapi laporan masyarakat hari ini BPBD dengan 4 unit alat beratnya bergerak secara langsung. Kita berharap dengan turunnya BPBD setidaknya dapat membuat masyarakat menjadi tenang” singkat Agus.
Sementara itu, mewakili Kepala Pelaksana BPBD Tanggamus Irvan Wahyudi, Kabid Kedaruratan BPBD Adi Nugroho menerangkan bahwa normalisasi akan dilakukan sepanjang 200 meter dengan kedalaman 1 meter. Dengan rincian 100 meter di bagian Pekon Gunung Doh dan 100 meter dari Pekon Banding.
Adapun target penyelesaiannya, Adi melanjutkan, berkisar 15 hari yang dikerjakan mengunakan empat unit eksavator secara estafet.
“Kita upayakan untuk bisa segera diselesaikan, karna disini kita juga berpacu dengan alam. Jika kita nilai alam tidak bersahabat terpaksa kita hentikan”, kata Adi.
Dilanjut Adi, sungai way Semuong memang sudah menjadi langganan banjir, setiap datang musim penghujan maka banjir pun akan ikut menghantui masyarakat sekitar.
Selain itu Adi menambahkan, normalisasi hanya sebagai langkah awal sebagai bentuk pencegahan. Untuk hasil yang lebih maksimal perlu adanya tanggul atau Bronjong sebagai pengaman.
“Kedepan kita akan berkordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai ( BBWS )untuk mencari solusi terbaik, selain itu kewenangan juga ada di tangan mereka”, pungkasnya.(Rudi)
