Tubaba– Sebanyak 44 instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Provinsi Lampung, mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) implementasi aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi) yang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten setempat.
Bimtek tersebut dipusatkan di Gedung Perpustakaan Daerah Tubaba, yang digelar selama 3 hari, terhitung sejak tanggal 2 sampai 4 Desember 2024.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tubaba Rodianto, melalui Kepala Bidang Kearsipan Anizar, mengatakan bahwa pelaksanaan Bimtek adalah dalam rangka percepatan penerapan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) di bidang kearsipan yang di amanatkan di dalam Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik dan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 679 Tahun 2020 tentang Aplikasi Umum Bidang Kearsipan Dinamis.
“Total ada 44 instansi di Pemerintahan Kabupaten Tubaba baik Dinas, Badan, Bagian, hingga Kecamatan, yang kita berikan Bimtek terkait implementasi Srikandi. Masing-masing instansi, kita minta perwakilan untuk peserta Bimtek sebanyak 2 orang terdiri dari Kasubag Kepegawaian dan Operator,” kata Anizar, saat dikonfirmasi media di lokasi kegiatan, Senin (02/12/2024).
Diterangkan Anizar, Bimtek dibuka oleh Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tubaba bapak Sunardi. Adapun pelaksanaan Bimtek dilakukan selama 3 hari, yang mana per hari dibagi dalam 2 sesi.
“Untuk narasumber atau pemateri berasal dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tubaba yang sudah dilatih oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), atas nama Demilia dan Arifin,” terangnya.
Dengan dilaksanakannya Bimtek ini, lanjut Anizar, maka setiap lingkungan instansi pemerintah diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan akuntabilitas dalam kearsipan serta menjadi memori kolektif bangsa, karena pengelolaan informasi berbasis digital dapat merekam dengan lebih baik dan memudahkan koordinasi antar pemerintah.
“Tujuan penerapan Srikandi ini agar data base kearsipan dapat tersentral dan terintegrasi menjadi 1, sehingga proses birokrasi lebih efisien dan efektif. Oleh karenanya, kita berharap kepada para peserta dapat mengikuti Bimtek dengan sungguh-sungguh dan mengimplementasikannya di masing-masing instansi,” pungkasnya. (Rian)